Pilihan Keputusan
Menjadi manusia dewasa itu punya kemerdekaan untuk menentukan arah hidup sendiri. Setiap hari, kita dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari hal kecil seperti sarapan apa pagi ini, sampai keputusan besar seperti menulis cerita atau hanya menikmati karya orang lain. Menariknya, setiap pilihan yang kita ambil, sekecil apapun, punya andil dalam membentuk jalan hidup dan takdir kita.
Tak heran kalau urusan memilih dan mengambil keputusan jadi topik yang tidak pernah habis dibahas, bahkan oleh para peneliti dan pemodal. Mulai dari soal ilusi pilihan, kebingungan saat dihadapkan pada terlalu banyak opsi, sampai proses pengambilan keputusan yang katanya bisa benar atau salah. Sudah pasti, dana riset yang mengalir untuk memahami cara manusia mengambil keputusan itu jumlahnya tidak main-main.
Kenapa, urusan pengambilan keputusan itu penting apalagi untuk kapitalis? Jawabannya sederhana: di balik setiap keputusan, ada pertarungan soal kebebasan kehendak. Apakah keputusan kita murni dari diri sendiri, atau dipengaruhi orang lain dan lingkungan sekitar? Jawaban dari pertanyaan ini memang sudah sering dibahas, tapi tetap saja selalu ada perdebatan yang terjadi.
Contoh yang sering ramai adalah keputusan punya anak atau tidak, atau memilih pemimpin lewat jalur ideologi tertentu. Banyak keputusan hidup yang ternyata nggak cuma berdampak untuk diri sendiri, tapi juga menyentuh kehidupan orang lain. Kadang, tanpa sadar, keputusan kita jadi bahan diskusi, bahkan kontroversi.
Memang, setiap pilihan yang kita ambil pasti bersinggungan dengan kepentingan orang lain. Wajar kalau kadang muncul konflik, kritik, atau komentar pedas dari sekitar. Tapi, nggak semua orang paham bahwa keputusan pribadi sebenarnya cukup untuk dihormati, baik itu keputusan yang dianggap buruk termasuk yang dipuji-puji.
Alasannya karena kita perlu sadar sebenarnya mengambil keputusan juga bukan perkara gampang. Ada harga yang harus dibayar, ada kesempatan yang dilepas, pengorbanan. Misalnya, saat memutuskan makan siang di restoran, otomatis kita melewatkan kesempatan lain di waktu yang sama. Faktor-faktor seperti waktu, kesempatan, dan prioritas sering bikin proses memilih jadi makin rumit.
Pada akhirnya, kita semua belajar untuk menyiasati hidup. Ada yang cerdik, ada yang cuek, dan ada juga yang terlalu banyak mikir. Tapi satu hal yang pasti, nggak ada keputusan yang benar-benar mutlak benar atau salah, karena masa depan selalu penuh kejutan. Tugas kita? Menghormati keputusan orang lain, fokus pada pilihan sendiri, dan menjalani konsekuensi dengan bijak-karena hidup ini, pada dasarnya, adalah rangkaian keputusan yang membentuk siapa kita sebenarnya.
Nah, untuk bantu kamu memutuskan membaca apa pekan ini dan memperkaya perspektif tentang pilihan serta keputusan, kamu bisa baca tulisan-tulisan rekomendasi pekan ini.
Berikut adalah lima tulisan gratis rekomendasi pekan ini
- Change Requires Choice (and Work) oleh Shep Hyken
- How to Actually Make a Decision oleh Emilie
- Jebakan Ilusi Pilihan oleh Ndoro Kakung
- Childfree Bukan Egois, Tapi Pilihan yang Layak Dihormati oleh Pradiayufa
- Filosofi Dibalik Pilihan Gaya Hidup Pengusaha oleh Falidio Romadhoni
Untuk kamu yang sudah menjadi Member Medium, kamu bisa baca lima tulisan berpayar ini
- I Regret Ignoring This Shattering Feedback About Writing and My Career Choice oleh Annie Avery
- If happiness is a choice, why do people not choose it? oleh Jun
- It’s about Respecting a Personal Choice oleh Vickey Maverick
- oleh Ella
- I Believe Love is a Decision oleh Mike Sansone
Riset/Survei dari KBM yang sedang berlangsung
Berikut adalah riset oleh Ratu Ifthiharfi yang berjudul “Citizens, Does It Have to Be Like This? The Role of Empathy Moderation on the Influence of Place Attachment with Citizen Participation in Cases of Sexual Violence in Urban Public Spaces.”
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keterikatan seseorang pada lingkungan kotanya dan tingkat empati yang dimilikinya memengaruhi partisipasi dalam menangani kasus kekerasan seksual di ruang publik perkotaan.
Ratu meminta bantuan kamu sebagai pembaca untuk turut mengisi survei penelitiannya. Jika kamu berkenan, bisa ya.
Wara Acara
- Kumpul pekanan Writers KBM
Setelah libur dua pekan berturut-turut kumpul-kumpul dan bercengkrama bersama para penulis KBM kembali diadakan. Kamu boleh bebas berinteraksi dan tanya jawab seputar dunia kepenulisan di sini. Gratis. Kalau ingin bergabung bisa langsung aja gabung di Join Zoom Meeting:
Waktu ruang kumpul akan terbuka pada Minggu, pukul 20.00 WIB. Semua yang menerima nawala ini, bebas untuk hadir. Silakan jika kamu punya waktu. - Kumpul Offline di Kota Malang
Untuk kamu penulis atau pembaca Medium yang berada di kota Malang, untuk pertama kali, KBM adakan kumpul luring. Kita kumpul bercengkrama sambil menikmati racikan rempah di . Kita bertemu tanggal 14 Mei 2025 pukul 18.00. Bebas datang untuk kamu yang punya waktu luang. Sampai jumpa di Malang ya!
Rekomendasi Alat
Platform berlatih berbahasa Inggris IELTS dengan bantuan kecerdasan buatan.
Platform yang mempermudah kita untuk mencatat keuangan dengan bantuan AI
Platform AI generatif yang bisa menghasilkan berbagai konten untuk berjualan.
Layanan digital lokal Indonesia yang memungkinkan para pekerja lepas menerbitkan invois secara ringkas dan mandiri.
Platform belajar bahasa dan aksara daerah asli Indonesia.
Rekomendasi Publikasi
- Penulis Indonesia
Untuk kamu yang ingin memperkenalkan diri sebagai penulis di Medium, kamu bisa ceritakan profil pribadimu di Pidim - Perspektif Perempuan
Publikasi yang fokus membahas tentang perspektif-perspektif perempuan. Cocok untuk kamu perempuan yang ingin berkumpul dan menulis.
Kamu mendapat nawala ini karena kamu berlangganan Newsletter Komunitas Blogger M (KBM)