Sitemap
Komunitas Blogger M

Komunitas Blogger Medium. Tempat kumpul, berbagi dan berinteraksi sesama blogger Medium dari Indonesia

Tidak Semua Pembaca Harus Suka Dengan Tulisan Kita

--

“Tulisanku ga di baca, tulisanku ga ada yang suka, orang benci tulisanku.”

Ketika sebuah tulisan mendapat penolakan, sanggahan, atau komentar negatif, sering kali penulis merasa tertekan. Penulis lalu merasa dirinyalah yang mendapat penolakan, padahal sering kali yang mendapat komentar dan tanggapan adalah tulisannya bukan sosoknya.

Oleh karena itu, satu hal penting yang penulis harus paham adalah tidak semua pembaca harus suka dengan tulisanmu.

Ingat, tulisanmu. Bukan kamu sebagai penulis atau kepribadianmu.

Sebuah naskah atau tulisan itu sering kali ditulis dengan desain. Penulis memikirkan tentang siapa pembaca, siapa yang akan menikmati. Itu mengapa tulisan perlu ditulis untuk pembaca secara spesifik. Manfaat dari tulisan tidak bisa untuk semua orang. Ini adalah impian yang tidak realistis. Sebab setiap pembaca punya aspirasi dan keinginan masing-masing. Ada yang ingin dihibur, ada yang ingin mendapatkan informasi, ada yang cari ribut, ada pula yang cari panduan aksi.

Bahkan ada pula jenis tulisan tertentu yang manfaatnya hanya untuk diri sendiri. Tulisannya tidak perlu dipahami pembaca. Tidak perlu dibaca publik pula. Mungkin tulisan yang berisi luapan emosi penulisnya. Dipublikasi secara daring hanya untuk sekadar berekspresi bukan untuk diapresiasi.

Akhirnya kita tahu ada dua jenis penulis. Penulis seniman dengan penulis pengrajin. Boleh dibilang, saya adalah penulis jenis kedua, pengrajin. Saya menulis sesuai dengan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh pembaca. Saya menulis untuk iklan, saya menulis panduan, saya menulis untuk pemasaran, juga untuk menginformasi.

Kadang jika lagi ingin mengubah mode, saya menulis untuk hiburan yang entah saya tidak tahu apakah pembaca benar-benar terhibur.

Menjadi seniman pun sah-sah saja. Ada banyak penulis yang menjadi seniman. Karya-karyanya kita apresiasi sebagai karya seni. Pembaca tidak perlu benar-benar tahu apa arti karyanya.

Memang kemudian menjadi tantangan ketika penulis harus menjual karya dan mengembangkan karir.

Di sistem ekonomi, transaksi produk atau jasa bisa terjadi karena ada pertukaran nilai. Nilai moneter atau uang akan bertukar dengan manfaat yang pembeli dapat dari naskah. Sayangnya, komponen biaya dari naskah kerap kali tidak terhitung jelas karena sifatnya tanwujud (intangible). Biasanya harus ada manfaat praktis dari sebuah naskah. Jadi jangan heran kalau penulis banyak yang menggantungkan hidupnya pada jasa kepenulisan untuk komersial daripada dengan berseni tulis.

Padahal, alat ketik, listrik, internet, kopi, tidaklah gratis. Belum lagi pungli parkir yang selalui menghantui. Datang tidak terlihat batang hidung-nya, pulang tiba-tiba datang menagih uang.

Menjadi seniman, menjadi pengrajin, masing-masing punya cara untuk bertahan hidup. Pelajari perbedaannya, juga pahami persamaannya. Suatu saat, akan terlihat mana yang paling cocok dengan visi dan kepribadian. Dengan paham jalur, kamu tidak akan panik ketika menghadapi tantangan menuju impian.

Untuk bantu kamu kembangkan diri sebagai penulis dan menemukan tujuan, kamu bisa baca tulisan-tulisan rekomendasi nawala edisi ini.

5 tulisan gratis rekomendasi pekan ini

  1. Social Media and Its Impact on Women’s Mental Health — A Double-Edged Sword? oleh Mandy Poland
  2. 4 Types of Gaslighting in Families oleh Jonice Webb
  3. Menikmati Warisan Kopi di Bukit Kaniki oleh Tival Godoras
  4. The Death of the Stubborn Developer oleh Steve Yegge
  5. Untungnya, hidup harus tetap berjalan oleh Ahmad Burhan Habibi

Untuk kamu yang sudah menjadi Member Medium, kamu bisa baca 5 tulisan berpayar ini.

  1. Does Pursuing Your Passion Kill It? oleh Diana Craciunz
  2. Ikigai: Our Best Ally in Climate Activism? oleh Silvia PM, PhD
  3. It Is Never Too Late To Pursue Your Passion oleh Toni Crowe
  4. Why Do Supermarkets Offer So Many Food Choices When Food Quality is Plummeting? oleh Charlie Brown
  5. Addiction in the Digital Age: Gaming, Social Media, and Beyond oleh Donna L Roberts, PhD

Semoga tulisan-tulisan di atas bisa bantu kamu temukan passion dan jalan sebagai penulis supaya tidak lagi tertekan ketika mendapat penolakan dari pembaca.

Riset/Survei dari KBM yang sedang berlangsung

Belum ada riset/survei dari KBM yang berlangsung.

Wara Acara

Daftar acara yang mungkin kamu minat dan ikuti. Siapapun boleh nitip publikasi acara di sini, kontak saja KBM. Mungkin aja ada rekan KBM yang tertarik untuk datang, ya kan?

1. Kumpul pekanan Writers KBM

Kumpul-kumpul menulis dan bercengkrama bersama para writers KBM. Bebas berinteraksi dan tanya jawab seputar dunia kepenulisan. Gratis. Kalau ingin bergabung bisa langsung aja gabung di Join Zoom Meeting:

http://us06web.zoom.us/j/87458810908?pwd=edVmMLAL0kWraMQJKEi2L3omspjTdg.1

Ruang akan terbuka pada Minggu, pukul 20.00 WIB. Semua yang menerima nawala ini, bebas untuk hadir. Silakan jika kamu punya waktu. Kumpul KBM edisi 15 Desember 2024 esok akan berdiskusi dengan

inisiator publikasi Islam Indonesia.

2. Belum ada

Kalau kamu kegiatan yang ingin diumumkan di sini, silakan kontak KBM.

Rekomendasi Alat

Rekomendasi alat-alat yang bisa bantu kamu untuk menulis. Seluruh alat yang direkomendasikan bukan sponsor nawala ini. Jika ada sponsor, maka akan dinyatakan sebagai sponsor. Kalau tertarik untuk memperkenalkan alatmu di sini, silakan hubungi KBM.

Kamu mendapat nawala ini karena kamu berlangganan Newsletter Komunitas Blogger Medium (KBM)

Komunitas Blogger M
Komunitas Blogger M

Published in Komunitas Blogger M

Komunitas Blogger Medium. Tempat kumpul, berbagi dan berinteraksi sesama blogger Medium dari Indonesia

Bagus Ramadhan
Bagus Ramadhan

Written by Bagus Ramadhan

Freelance book ghostwriter. Casually writing about marketing, media, and content. [email protected]

Responses (2)